gengngentube

Kamis, 24 Februari 2011

Perawan Dibobol Kakak Alumni

Pagi itu aku mengunjungi SMA-ku, salah satu SMA favorit di Kota Binjai, salah satu Kota di Sumatera Utara. Sebagai alumni di SMA tersebut, aku Iskandar masih sering ikut membina kegiatan ekstra kulikuler yang ada, di antaranya melatih Volley dan Bulutangkis. Kesempatan ini juga aku pakai sebagai kesempatan untuk mengunjungi adik2 kelasku yang cantik2. Dan sebagai kakak kelas kadang kala membuat usahaku untuk mendekati mereka tidak terlalu sulit. Salah satu adik kelas yang dekat denganku adalah Ratih. Berparas biasa saja, berkulit sawo matang, pintar dan mempunyai body yang proposional.


Maklum, dia selain mengikuti kegiatan keilmuan dibidang bahasa Inggris, Ratih, aktif juga di dalam kegiatan ekstra kurikuler lainya. Hubunganku dengan Ratih sendiri sudah berjalan tiga bulan. Dan sampai saat itu masih terbatas ciuman saja.
Hari itu adalah hari Sabtu, di mana aku menyempatkan diri untuk bermain bulutangkis. Dan Ratih, sedang mengikuti latihan cheers sore itu.
“Hai, kak Iskandar… mau main bulutangkis yah di atas? ” tanya Ratih saat berpapasan denganku. “Hai, Rat. Iya nih lagi mau main ke atas. Kamu lagi latihan? “tanyaku balik.
“Iya, kak. Tapi Ratih haus mau beli minum dulu di depan.” “Oke, sampai jam berapa latihannya, Rat?”
“Jam 4 juga sudah selesai, Kak”
“Baiklah. Kalau sempat nanti main-main lah ke atas.”
“Beres deh…. kebetulan aku minta di jemput pak Min agak lama kak. Biar kita bisa berduaan lebih lama….”
Seeerrr mendengar kalimat Ratih membuat pikiran ku sekilas membayangkan apa yang akan terjadi nanti.
Sekitar jam 4, pintu aula atas terbuka dan muncullah Ratih dengan mengenakan kaus gombrong dan celana hotpans yang membuat cetakan lembah di antara kedua pahanya terlihat samar2.
“Lho, kak…mana yang lain? Kok kak Iskandar sendirian?”, tanya Ratih mellihatku sedang bermain shadow dengan tembok.
“Iya, yang lain baru aja pulang.” Sahutku sambil menghampiri Ratih dan mengecup bibirnya.
“Ahhhhh, kak….jangan begitu nanti kalo ada yang masuk bisa repot.” Desah Ratih saat kukecup bibirnya.
“Hehehehe…. nga ada yang bakalan ke sini Ratih.”
“Kamu mau menemani kakak bermain? ”
“Boleh, Kak…”
Lalu setelah 15 menit kami bermain terlihat Ratih memberikan tanda untuk menghentikan permainan. “Kak, udah dulu ya…Ratih capek.” Lalu kamipun duduk2 di pinggir lapangan. Dan Ratih tiduran di atas pahaku.
“Capek, Rat?”
“Iya, kak. Tadi soalnya lumayan latihannya. Dan tadi waktu Ratih jadi base sempat terjatuh.”
“Nih, lihat memar kan lutut Ratih’, kata Ratih sambil menunjukkan lututnya yang memang seperti lebam.
“Duh, kamu, hati-hati donk Rat”
“Tuh liat sampai lebam gitu lutut kamu.”
“Sakit? ” tanyaku sambil memegang dan mengelus-ngelus lututnya.
“Nga, kak…Geli iya…” jawabnya sambil tertawa kecil. Melihat Ratih tertawa membuatku gemas dan langsung saja kucium bibir mungilnya.
“Kak…..Kak Ratih takut ada yang datang”
“Tenang” kubangunkan Ratih sebentar dan “Klek…” suara pintu aula kukunci dan kemudian kumatikan lampu aula tersebut.
“Sini, sayang mana tadi yang lebam? Kakak lilat lagi..”
Tak lama segera kurangkul Ratih dan kukecup lembut bibirnya.
“Makanya lain kali hati-hati yah sayang….”
“Iya kak….”
Lalu kamipun kembali bercumbu kembali. Semakin lama cumbuan kami semakin panas dan membara. Dengan adrenalin yang keluar sehabis kami berolahrga membuat suasana di dalam aula menjadi panas.
Kuberanikan diri untuk mencumbu Ratih lebih jauh lagi. Ciumanku turun menyusuri leher jenjang Ratih.
“Oh…. kak….” Ratih membalas cumbuanku dengan desahan dan tangan yang semakin erat dileherku.
Melihat sambutan yang mendukung, tanganku mulai berani bergerilya. Tangan kiriku tetap menopang badan Ratih sedangkan tangan kanan mulai menuruni dadanya. Terasa sangat kenyal sekali payudara Ratih di tanganku yang merabanya dari lluar kaosnya….
“Ouuughh, kak Iskandar….”
Segera kukulum lagi bibir Ratih untuk menghentikan desahannya. Dan tanganku meremas pantadnya yang begitu kenyal…..
Segera kutarik Ratih ke dalam Ruang ganti. Hasratku untuk berbuat lebih jauh semakin tak tertahan. Segera kurebahkan Ratih ke atas meja yang ada di ruang ganti tersebut.
Kembali kami berciuman dengan liarnya. Tanganku tak tinggal diam. Kusingkapkan dan kulepas kaos yang dikenakan oleh Ratih. Kuremas remas dengan lembut kedua bukitnya dibalik Bra model sport yang dikenakannya.
“Oh….Kak…” Ratih pun semakin liar dengan remasan2 lembut yang kuberikan. Tangannya tak tinggal diam melepaskan kaos yang kukenakan yang semakin basah oleh keringat nafsu.
Kutanggalkan Bra yang melekat,36B sempat kulirik dari kaitan bra yang kutanggalkan, dan kududukan Ratih di meja. Ciumanku bergerilya menuruni lehernya yang jenjang dan turun menuju kedua bukit kembar yang begitu menggoda.
Kuelus lembut dan kemudian kujatuhkan ciumanku di bukit sebelah kirinya. Kekecup dan kemudian kusedot kecil… “Awww, kak….oughhh” pekik Ratih sebagai reaksi atas aksi yang kuberikan kepadanya. Melihat reaksi demikian membuatku mengekplorasi lebih lanjut. Kuremass-remas dada Ratih sebalah kanan. Dan pentil yang kecil kupilin-pilin lembut.
Ratihpun semakin liar dan lenguhan2nya membuat adrenalinku semakin kencang mengalir. Membuatku gemas. Kutarik lembut pentil membuat Ratih berpekik…”Awww, kak…sakit…”
Tak kuhiraukan pekikan Ratih. Tanganku segera menarik lepas celana hotpans yang melekat. Di bagian tengan celana dalam Ratih yang bermodel mini tercetak sebuah pulau kecil. Mungkin akibat cairan yang keluar, tanda Ratih sudah terangsang sekali.
Kuelus2 bagian tengan celana dalamnya membuat Ratih semakin menjerit….”Ouchhh, kak…Ochhh…”
Kuselipkan jariku kedalam celana dalamnya, dan kumainkan jari-jariku di atas klitoRatnya….”Ochh kak….terus kak….geli….”
Merasa terganggu dengan celana dalamnya, segera kulepas dan kubuang ke lantai.
Setelah celana itu terlepas, kubuka celana pendek dan celana dalamku. Segera aku berlutut. Mengamati dan mengelus-ngelus kemaluan Ratih dengan lembut. Semakin cepet elusan yang kuberikan membuat Ratih semakin melenguh dengan keras…”Ochh,kak…..Ouchhh”
Kukecup vagina itu…Hmmmm wangi khas vagina yang saat itu aneh bagiku namun memberikan sensasi lain…
Kuberanikan lidahku untuk bermain di vagina Ratih…Kusapu permukaannya atas dan bawah….
“Kak, Iskandar…ouchh….terus kak….”
“Kak, ah….. ”
Seiring desahan yang keluar…vagiana Ratih mengeluarkan cairan…Kujilat dan kuhisap seakan tidak ingin membiarkan cairan itu keluar begitu saja…
Akibat dari hisapanku Ratih berteriak ” Ah….Ah…Ah…Kakkkk!! Ratih mau pipis Kakkk…..Ahhhh” Melihat ini segera kumasukan jariku dan kukocok didalamnya semakin lama semakin cepat disertai dengan jilatan2 lidahku….akhirnya “Arrrgggggghhhhh Kakkkkkkkk…” Tubuh Ratih mengejang hebat….
Kubiarkan Ratih menikmati Orgasmenya. Orgasme yang mungkin pertama baginya. Saat membuka matanya Ratih berkata ” Kak, oh…..nikmat sekali..” Kukecup bibirnya dan kemudian kubisikkan ” Ratih, I Love U So Much…”
“Love U So Much To….” Kembali kami berpagutan dengan mesra. Kubimbing tangan Ratih untuk menyentuh kemaluanku yang berdiri tegak. Ku berikan contoh untuk mengocok kemaluanku yang berukuran 18cm diameter 4cm…Kocokan tangan Ratih yang mungil dan lembut membuatku berdesi “Oh….ya Ratih…Oh…Enak sayang”. Kumainkan kembali kemaluan Ratih yang masih basah….Kupilin2 clitoRatnya…”Ouhhhh Kak….Gatel lagi kak….”
Segera kuposisikan diriku diantara kedua kakinya. Dengan isyarat kumohon izin darinya. Tak ada kata terucap…hanya anggukan kecil. Kuposisikan kemaluanku tepat di depan kemaluannya…kugosok-gosok kecil dan berputar memainkan klitoRatnya…membuat Ratih tak tahan dan merebahkan badannya di meja sambil meremas-remas bukitnya…
Setelah kurasa pas..dan kemaluan Ratih kembali basah oleh lendir kenikmatannya..Kutekan kepala kemaluanku menyeruak membuka jalan di dalam kemaluan Ratih…..”Ah…. kak….Sakittt!!!” pekik Ratih saar kepala kemaluanku berhasil menerobos masuk. Cerita porno anak sma lainya hanya di ceritaserudewasa.info, Kebelai rambutnya dan kupagut bibirnya untuk menenangkan Ratih….Setelah kurasa kemaluannya mulai beradaptasi dengan adanya benda asing d dalamnya kutekan dan kukeluarkan masukan kemaluanku pelan-pelan…sampai akhirnya “Crreeeetttzzz…..” kemaluanku seperti menyobek sesuatu dan “Blessss!!!” masuklah seluruh kemaluanku di dalam vagina Ratih. “Kakkkkkk……Awwww!!!” Jeritan Ratih dan kulihat tetes air mata di ujung matanya
Oh….vagina yang sempit dan peret…mencengkeran kemaluan begitu erat..Kuremas-remas payudara Ratih dan kucumbu bibirnya untuk menenangkannya. Setelah kulihat Ratih lebih tenang…kuayun perlahan-lahan kemaluanku……
Ratihpun mulai menikmati ayunanku. Kucoba dengan ayunan 9 kecil 1 dalam. Satu….Dua….Tiga….Empat….Lima….Enam….Tu juh…Delapan…Sembilan….Seeeeepppppuluh……S aat hitungan kesepuluh kubenamkan semua kemaluanku menyeruak ke dalam vagina Ratih….”Ohhhhhh…..kakkkkk…..”.
Kuulangi lagi….Satu….dua…..Tiga…Empat..Lima…Enam. …Tujuh…Delapan…Seeeemmmmbiilllaannn….Seepp pppulluhhhhh….kuulangi….dengan tekanan pada ayunan kesembilan dan kesepuluh ” Ohhh….kakk…….Enakkkk…kakak…..Terus Kakk….!!!” Desah Ratih….
Kuulangi lagi dengan kombinasi sama…dan pada ayunan yang keempat Ratih berteriak “Kakkkkk ayo Kakkk Ratih Mau keluar lagiiii…..” Ayunan ke enam saat baru saja kubenamkan kemaluanku dihitungan keempat…..Ratih menjerit ” Ahhhhhh……ahhhhh………..Kakkkkk……”dan tubuh Ratih kejang-kejang dan digigitnya tanganku “Ahhhhh…” Kubiarkan kemaluanku masih berada di dalam kemaluannya….
Saat Ratih mulai menguasai diri, kuminta iya untuk membelakangiku dengan posisi nungging dan bertumpu di meja. Melihat posenya membuatku gemas…kukecup vaginanya dan kuberikan tepukan ringan pada bongkahan pantaddnya…..
Segera kemudian kutancapakan kembali kemaluanku ke dalam vaginanya. Posisi ini membuat kemaluanku semakin dalam masuk ke dalam vaginanya.
“OHHHH Kakkkk…..” tusukan pertama dengan posisie doggie membuat Ratih melenguh. Kuayun dan kupompa kemaluannya.
“Cleppp….Cleppp….Clepppp” Suara kemaluan kami beradu diiringi dengan suara beceknya vagina Ratih oleh cairan yang keluar dari kemaluan Ratih….
Kupompa dan semakin lama kutingkatkan Rpm kocokan pada kemaluannya membuat Ratih tak tahan
“Kakkkk Ouuchhh….Ouch…”
“Ouch….Kakkk Ratiti Mau Keluar lagi…”
“OOuuuchhh….Ahhh….Iya Sayang….Kakak juga sebentar lagi keluar, kita bareng yah sayang…” Kukecup bibirnya dari belakang sambil kuremas bukit kembarnya.
Kembali kugenjot Ratih dengan cepat….
“ochhh….oh….Kak…..”
“Ayo sayng….Ohhh…..Ohh….”
“Oh….Kak….Ratih Luv U kak Iskandar”
“Iii…Luv…U….Tooo Ratih…”
“Crrrrooooottttsss…..Croooots….Crooootsss….. Crotsss…Croootsss” semburan spermaku didalam rahimnya mengiringi orgasmeku
“Ochhh..oH….kAKK..kAKKKKKKK” Jeri Ratih menjemput orgasmenya kembali…
Setelah kami mencapai orgasme kami bersama, kurebahkan badanku di atas Ratih. Sambil memejamkan mata menikmati orgasme bersama yang baru kami reguk. Kubiarkan kemaluanku tetap berada didalam kemaluan Ratih yang serasa menjepit dan mengurut2.
“Plooopp…” Suara kemaluanku yang mengecil dan keluar dari sangkar emas Ratih. Kubuka Mata. Dan ku kecup kening Ratih sambil mengucapkan..”Terima Kasih ya Sayang….”
Ratih hanya tersenyum. Segera kami memakai kaus kami kembali dan di lantai lulihat ceceran sperma bercampur dengan darah perawan Ratih.
“Kak…Jangan tinggalin Ratih.”
“Ratih Takut kehilangan kakak ”
Demikian kata-kata terakhir yang kuingat membayangkan kejadian tahun lalu. Lulus SMA Ratih melanjutkan pendidikannya di Medan  dan aku sibuk dengan pekerjaanku. Membuat kami memutuskan untuk mengambil jalan sendiri2.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar